Tingkat Banding
PROSEDUR TINGKAT BANDING
1 |
Permohonan banding harus disampaikan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agama/mahkamah |
||
a. |
14 (empat belas) hari, terhitung mulai hari berikutnya dari hari pengucapan putusan, pengumuman |
||
b. |
30 (tiga puluh) hari bagi Pemohon yang tidak bertempat di kediaman di wilayah hukum pengadilan |
||
2 |
Membayar biaya perkara banding (Pasal 7 UU No. 20 Tahun 1947, Pasal 89 UU No. 7 Tahun 1989). |
||
3 |
Panitera memberitahukan adanya permohonan banding (Pasal 7 UU No. 20 Tahun 1947) |
||
4 |
Pemohon banding dapat mengajukan memori banding dan Termohon banding dapat mengajukan kontra |
||
5 |
Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah permohonan diberitahukan kepada pihak lawan, |
||
6 |
Berkas perkara banding dikirim ke pengadilan tinggi agama/mahkamah syar’iah provinsi oleh |
||
7 |
Salinan putusan banding dikirim oleh pengadilan tinggi agama/mahkamah syar’iah provinsi ke |
||
8 |
Pengadilan agama/mahkamah syar’iah menyampaikan salinan putusan kepada para pihak. |
||
9 |
Setelah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap maka panitera: |
||
a. |
Untuk perkara cerai talak: |
||
1) |
Memberitahukan tentang Penetapan Hari Sidang penyaksian ikrar talak dengan memanggil |
||
2) |
Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari. |
||
b. |
Untuk perkara cerai gugat: |
||
Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari. |
(Updated by Admin, 20 September 2024)